Soal Angkot Gratis, Dewan Minta Eksekutif Serius

Soal Angkot Gratis, Dewan Minta Eksekutif Serius

\"Untitled-1\"KEJAKSAN - Rencana atau lebih tepatnya wacana angkot gratis bagi siswa sekolah di Kota Cirebon, mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Namun, ada beberapa hal yang perlu dibahas bersama para anggota DPRD Kota Cirebon. Seperti, anggaran untuk angkot gratis, sistem yang diterapkan dan hal teknis lainnya. Karena itu, angkot gratis ini jangan hanya berhenti di tahapan wacana tanpa tindak lanjut. Ketua Komisi C DPRD Kota Cirebon, Sumardi mengatakan, angkot gratis memiliki semangat bagus dan baik bagi pelajar sekolah. Namun, hal ini harus segera dibahas untuk membuat kajian dari eksekutif. Selanjutnya, jika membutuhkan anggaran yang berasal dari APBD Kota Cirebon, hal itu harus dibicarakan dengan dewan. “Pelajar berarti di bawah Dinas Pendidikan. Mitra di dewan Komisi C. Kami ingin mengetahui sampai sejauh mana perkembangan hasil kajiannya,” ujarnya kepada Radar, Rabu (26/8). Sebab, ujar politisi PAN ini, para wakil rakyat yang tengah melakukan reses, dapat memberikan masukan positif kepada masyarakat terkait rencana program angkot gratis. Selama ini, banyak wacana berkembang tentang berbagai hal. Mulai dari rencana moratorium hotel, pertunjukan seni budaya khas Cirebon secara reguler hingga angkot gratis. Sumardi berharap, wacana ini dikaji secara menyeluruh dan dibahas bersama unsur terkait lainnya. Jangan sampai, kebijakan yang telah dibuat dalam waktu tidak terlalu lama dicabut kembali. Anggota Komisi C DPRD Kota Cirebon Jafarudin mengatakan, angkot gratis merupakan langkah tepat untuk membantu warga miskin dalam menempuh pendidikan. Namun, harus dipikirkan pula pola yang akan digunakan. Karena itu, politisi Hanura ini lebih condong agar Pemkot Cirebon memiliki angkot sendiri yang khusus dioperasionalkan sebagai armada antar jemput siswa. Lebih dari itu, dia menyoroti sekolah yang tidak ada akses angkot seperti SMAN 8 dan SMPN 3 yang berada di wilayah Jalan Buyut Pronggol Kriyan Lemahwungkuk. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Kejaksan dan Lemahwungkuk, Jafarudin kerap mendapatkan masukan dari warga agar ada angkot yang melewati sekolah-sekolah tersebut. Baik tingkat SD, SMP hingga SMA. Di samping itu, pria ramah ini sependapat jika angkot gratis hanya untuk warga tidak mampu. “Kalau anak orang kaya, ada dua kemungkinan. Pertama siswa kaya itu tidak mau, kedua hanya membuang anggaran karena semangat angkot gratis untuk warga tidak mampu dan meringankan beban pendidikan,” jelasnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: